CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 28 Oktober 2013

LETTER OF ORDER

PT. SEMUA BARANG ADA
Teletubies hill street Malang
Telp. 0341 222254 fax. 0341 524658



To The Honorary
Head of PT. Semua Barang Ada
Teletubies hill street Malang
Telp. 0341 222254 fax. 0341 524658


MATTER : Letter Order Of Goods


Dear Ms,
Considering my stock which progressively attenuate, so me will to order the following goods:

Cooking oil : 100 bottle
Chicken'S egg : 2 hardboard
Egg parrot : 5 hardboard
Quill egg : 1 hardboard
Rice : 10 ton
Sugar : 20 ton
Wheat : 5 ton
Shampoo : 200 bottle
Soap : 20 hardboard
Tooth paste : 12 hardboard

Goods which I order above me hope to earn immediately sent at the latest I will accept 4 day after this letter accepted. For payment I will give to pass cheque after my goods accept.
That way this letter I make, at attention and its cooperation me submit thank you

Regards,
Tika Rosalinda



LAPORAN PENENTUAN ZAT PEWARNA SINTESIS

LAPORAN
ANALISIS KIMIA TERPADU

PENENTUAN ZAT PEWARNA SINTESIS MAKANAN
dengan METODE KROMATOGRAFI KERTAS



NAMA :
1. Lailatul Khodriyah
2. Tika Rosalinda

KELAS :
XII – Teknik Kimia

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KIMIA
KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA ANALISIS
TAHUN PELAJARAN 2012 -2013

SMK NEGERI 02 BATU
(STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL)
Jl. Raya Pandanrejo no. 39A Telp./Fax. 0341-5025591 Kota Batu
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Melihat kondisi anak-anak sekolahan saat mereka jajan ketika istirahat jam pelajaran, saya berpikir bakalan seperti apa kualitas kesehatan mereka nanti setelah menginjak dewasa bahkan saat tua nanti. Penampilan makanan termasuk dari segi warnanya, memang sangat berpengaruh untuk menggugah selera.Pewarna makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap makanan yang diwarnainya.Tujuan pemberian warna dimaksudkan agar makanan terlihat lebih berwarna sehingga menarik perhatian konsumen.Bahan pewarna umumnya berwujud cair dan bubuk yang larut air.
Zat pewarna sendiri secara luas digunakan diseluruh dunia. Di Indonesia, sejak dahulu orang banyak menggunakan pewarna makanan tradisional yang berasal dari bahan alami, misalnya kunyit untuk warna kuning, daun suji untuk warna hijau.Ada dua jenis zat pewarna yang sering digunakan dalam pengolahan pangan, yaitu pewarna alami dan sintetis. Semua zat pewarna alami dapat digunakan dalam pengolahan pangan, tetapi tidak begitu dengan pewarna sintetis.Pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam pengolahan pangan biasa di sebut dengan Food Colour.

  1. TUJUAN
  • Untuk membedakan jenis eluen yang digunakan pada penentuan zat pewarna sintesis pada makanan.
  • Untuk mengetahui jenis zat pewarna sintesis apa yang digunakan pada sampel.


  1. MANFAAT
  • Mengetahui jenis eluen yang cocok digunakan pada penentuan zat pewarna sintesis pada makanan.
  • Mengetahui zat pewarna yang ada didalam sample sirup.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pewarna makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap makanan yang diwarnainya.Tujuan pemberian warna dimaksudkan agar makanan terlihat lebih berwarna sehingga menarik perhatian konsumen.Bahan pewarna umumnya berwujud cair dan bubuk yang larut air.
Zat pewarna sendiri secara luas digunakan diseluruh dunia. Di Indonesia, sejak dahulu orang banyak menggunakan pewarna makanan tradisional yang berasal dari bahan alami, misalnya kunyit untuk warna kuning, daun suji untuk warna hijau.

Ada dua jenis zat pewarna yang sering digunakan dalam pengolahan pangan, yaitu pewarna alami dan sintetis.Semua zat pewarna alami dapat digunakan dalam pengolahan pangan, tetapi tidak begitu dengan pewarna sintetis. Pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam pengolahan pangan biasa di sebut dengan  Food Colour.

1. Pewarna makanan alami (Food Colour)

Pewarna alami merupakan pewarna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan yanglebih aman untuk dikonsumsi.Contohnya karotenoid adalah kelompok zat pewarna yang meliputi warna kuning, oranye dan merah.Biasanya terdapat pada tomat, wortel, cabai merah dan jeruk.Sedangkan dari hewan terdapat dalam lobster dan kulit udang.

2. Pewarna Sintetis (Non Food Colour) 
Pewarna buatan/sintetis adalah pewarna yang biasanya di buat di pabrik-pabrik dan berasal dari suatu zat kimia.Pewarna ini digolongkan kepada zat berbahaya apabila dicampurkan kedalam makanan.Pewarna sintetis/buatan dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada fungsi hati dalam tubuh kita. Contoh-contoh zat pewarna sintetis yang digunakan antara lainindigoten, allura red, fast green, tartrazine.

Bahaya jika digunakan dalam makanan.

Proses pembuatan zat pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organic sebelum mencapai produk akhir, harus melalui suatu senyawa antara yang kadang-kadang berbahaya dan sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau berbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat pewarna yang dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 % dan timbale tidak boleh lebih dari 0,001 %, sedangkan logam berat lainnya tidak boleh ada.

Berikut adalah beberapa jenis pewarna sintetis/buatan yang populer dan efek sampingnya yang ditimbulkan:
  1. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak , pada sekitar 1-10 dari 10.000 orang, Tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit). Rhinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam).Intoleransi ini lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitive terhadap aspirin.
  1. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow/Yellow 6)
Pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan.Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna adiktif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual dan muntah.
  1. Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
Pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan.Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, pewarna ini dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa Negara.
  1. Allura Red (E129)
Pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan minuman.Pewarna ini sudah banyak dilarang di banyak Negara.

  1. Quinoline Yellow (E104)
Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energy.Zat ini sudah dilarang di banyak Negara karena dianggap maningkatkan resiko hiperaktivitas dan serangan asma.
Oleh karena itu sebaiknya konsumen sebelum membeli makanan dan minuman, harus meneliti kondisi fisik, kandungan bahgan pembuatannya, kehalalan melaui label yang ada pada kemasan sehingga keamanan makanan senantiasa terjaga
Daftar Rf standar :
Zat pewarna sintesis Harga Rf
Tatrazine 0.48

KROMATOGRAFI KERTAS

Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam pelarut yang mengisi dasar wadah.Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam.Air, etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf adalah kehadiran ion lain,
misalnya adanya klorida dalam pemisahan yang dilakukan dengan larutan- larutan nitrat; keasaman larutan aslinya, ini dapat disebabkan oleh kebutuhaan akan asam dalam pembentukan komplek yang dapat larut dalam pelarut organic, untuk mencegah hidrolisis garam; waktu melakukan percobaan untuk sepotong kertas, kadang-kadang harga Rf meningkat dengan pertambahan waktu dan ini mungkin berpadanan dengan berkurangnya laju gerak garis depan pelarut; Adanya kation-kation lain dan kosentrasi mereka. Rf adalah jarak yang ditempuh, komponen setiap jarak yang ditempuh Pelarut.

Kesimpulan
a.Kromatografi adalah teknik pemisahan suatu zat yang didasarkan pada perbedaan migrasi-migrasi komponen-komponen yang dipisahkan diantara dua fase yaitu, fase diam dan fase gerak.
b.Fase diam adalah fase pada teknik kromatografi yang berfungsi sebagai penyerap. Fase ini cenderung menahan komponen campuran. Fase gerak adalah fase yang membawa migrasi
komponen yang akan dipisahkan, fase ini cenderung menghanyutkan campuran.
c. Kromatografi didasarkan pada prinsip perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dipisahkan diantara dua fase diam dan fase gerak, seperti prinsip “like dissolved like” yaitu komponen polar hanya dapat dilarutkan dengan baik oleh pelarut polar dan komponen nonpolar hanya dapat dilarutkan dengan baik oleh pelarut nonpolar.
d.  Rumus Rf
Nilai Rf berbanding terbalik dengan polaritas komponen. Semakin nonpolar suatu komponen, maka semakin besar nilai Rfnya begitupun sebaliknya

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

    1. Tempat dan Waktu kegiatan
Praktik ini berlangsung di Laboratorium SMKN 02 Batu , dan berlangsung pada tanggal 10 September 2013

    1. Bahan dan Alat Kegiatan
Alat :
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu : Beaker gelas 100 ml , Pembakar spiritus. Kaki 3 , Kasa, Pengaduk, Neraca analitik., Gelas ukur 50 ml, Pipet ukur 10 ml, Pipet tetes, Gelas ukur 1000 ml., Kertas gambar 3x20 cm, Benang wool, Labu ukur 50 ml, Statif dan klem

Bahan :
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu : Asam asetat 10 %, Amoniak 10 %, Etanol ( Etil Alkohol), Kloroform, Aseton, Aquades, Sample sirup

    1. Prosedur Kerja
      1. Penyiapan kertas kromatografi
Memotong kertas gembar merukuran 3x20 cm sebanyak 3 kali.

      1. Pembuatan Eluen
  • Eluen 1 : Memasukkan 50 ml etanol dan 50 ml aquades dalam beaker gelas 1000 ml. Kemudian ditutup alumunium foil. Didiamkan.
  • Eluen 2 : Memasukkan 15 ml kloroform, 5 ml etanol, dan 3 ml aquades dalam beaker gelas 1000 ml. Kemudian ditutup alumunium foil. Didiamkan.
  • Eluen 3 : Memasukkan 50 ml aseton dan 50 ml aquades dalam beaker gelas 1000 ml. Kemudian ditutup alumunium foil. Didiamkan.
      1. Pembuatan Asam Asetat 10 %
Memipet Asam Asetat pekat sebanyak 10 ml. dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml. ditanda bataskan dan dihomogenkan.

      1. Pembuatan Amoniak 10 %
Memipet Amoniak pekat sebanyak 10 ml. dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml. ditanda bataskan dan dihomogenkan.

      1. Penentuan Zat pewarna sintesis pada sampel
Memasukan sampel sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam beaker gelas 100 ml.Diasamkan dengan menambahkan 5 ml Asam asetat 10 %.Kemudian memasukan dan merendam benang wool ke dalam sampel tersebut.Memanaskan dan mendiamkan sampai mendidih (10 menit).Mengambil benang wool, dicuci dengan air dan dibilas dengan aquades.Menambahkan 25 ml amoniak 10 % ke dalam benang wool yang telah dibilas tersebut.Memanaskan benang wool sampai tertarik pada benang wool (luntur).Benang wool dibuang, larutan diuapkan sampai kering.Residu ditambah beberapa tetes metanol,untuk ditotolkan pada kertas kromatografi yang siap pakai.Dieluasi dalam bejana dengan eluen sampai mencapai tanda batas.Kertas kromatografi diangkatdan dibiarkan mengering.Warna yang terjadi diamati,membandingkan Rf antara Rf sampel dan Rf standar.
3.4 Perhitungan Data
Faktor Retensi ( Rf ) = Jarak yang ditempuh oleh senyawaJarak yang ditempuh oleh pelarut
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal ini disusun sebagai persyaratan dalam pelaksanaan praktikum.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Hasil Analisis

NO
JENIS ELUEN
Rf
1 Etanol : Aquades ( 1 : 1 ) 0.34
2 Kloroform : Etanol: Aquades (15 : 5 : 3 ) -0.38
3 Aseton : Aquades ( 1 : 1 ) 0.31

Pembahasan

  1. Analisa Prosedur
  • Penyiapan kertas kromatografi

Kertas kromatografi yang digunakan ialah kertas gambar.Menggunakan kertas gambar dikarenakan pori-pori dari kertas gambar yang padat dan teksturnya yang tidak mudah robek sehingga dapat menyerap warna dengan sempurna.

  • Pembuatan eluen

Eluen 1 : Memasukkan 50 ml etanol dan 50 ml aquades dalam beaker gelas 1000 ml. Eluen 2 : Memasukkan 15 ml kloroform, 5 ml etanol, dan 3 ml aquades dalam beaker gelas 1000 ml. Eluen 3 : Memasukkan 50 ml aseton dan 50 ml aquades dalam beaker gelas 1000 ml.
Kemudian ditutup alumunium foil. Keadaan eluen harus tertutup, karena apabila eluen dibiarkan terbuka, fase gerak akan mengalami penguapan dan itu akan menyebabkan sampel yang ditotolkan sulit untuk mengalami pemisahan atau bisa jadi tidak dapat memisah. Didiamkan selama 30 menit.Pendiaman bertujuan agar tekanan dalam larutan stabil dan tidak terjadi penguapan lebih cepat pada eluen yang bersifat volatil.

  • Pembuatan asam asetat 10%

Diperlukan asam asetat 10% dalam penentuan zat pewarna, tersedia asam asetat pekat kemudian dipipet sebanyak 10 ml. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan aquades sampai tanda batas dan dihomogenkan.

  • Pembuatan amoniak 10%

Diperlukan amoniak 10% dalam penentuan zat pewarna, tersedia amoniak pekat kemudian dipipet sebanyak 10 ml. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan aquades sampai tanda batas dan dihomogenkan.

  • Penentuan zat pewarna sintesis pada sampel

Memasukan sampel sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam beaker gelas 100 ml. Diasamkan dengan menambahkan 5 ml Asam asetat 10 %. Fungsi penambahan asam asetat yaitu Asam asetat akan menarik zat pewarna dan kemudian akan diserap oleh benang wol yang telah dicampurkan. Benang wol yang memiliki serat akan menangkap zat pewarna yang telah terpisah dari makanan tersebut dengan bantuan dari asam asetat.Memanaskan dan mendiamkan sampai mendidih (10 menit).Mengambil benang wool, dicuci dengan air dan dibilas dengan aquades.Menambahkan 25 ml amoniak 10 % ke dalam benang wool yang telah dibilas tersebut.Fungsi dari penambahan Amoniak yaitu mempercepat pembagian solut dalam hal ini sampel kedalam dua pelarut yg tidak saling bercampur sehingga didapat fase organiknya.Memanaskan benang wool sampai tertarik pada benang wool (luntur).Benang wool dibuang, larutan diuapkan sampai kering. Diuapkan sampai kring bertujuan untuk mendapatkan hasil warna yang lebih pekat yang nantinya akan ditotolkan pada kertas kromatografi. Residu ditambah beberapa tetes etanol,etanol berfungsi untuk melarutkan sampel untuk ditotolkan pada kertas kromatografi yang siap pakai. Dieluasi dalam bejana dengan eluen sampai mencapai tanda batas.Kertas kromatografi diangkatdan dibiarkan mengering. Warna yang terjadi diamati,membandingkan Rf antara Rf sampel dan Rf standar.

Rf sampel dihitung dengan rumus :
Faktor Retensi ( Rf ) = Jarak yang ditempuh oleh senyawaJarak yang ditempuh oleh pelarut


  1. Analisa Hasil

Dari praktikum yang telah dilakukan harga Rf sampel dengan menggunakan 3 eluen yang berbeda tidak ada yang sama dengan harga Rf standar. Padahal didalam kemasan produk sudah tertera mengandung zat pemanis buatan Tartrazine. Hal ini mungkin disebabkan oleh :
  • Pada eluen 1 , waktu pendiaman lebih dari 30 menit. Sehingga eluen menjadi menguap dan tekanan dalam larutan menjadi tidak stabil.
  • Pada eluen 2, selain karena waktu pendiaman yang lama juga dikarenakan pencampuran eluen yang salah, yaitu kloroform yang bersifat nonpolar dicampurkan dengan aquades yang bersifat polar. Selain itu sifat kloroform sama dengan sifat sampel sehingga sampel tertarik dan terlarut dalam kloroform.
  • Pada eluen 3, selain karena waktu pendiaman yang lama juga dikarenakan aseton yang digunakan bukan aseton p.a , aseton yang digunakan mungkin sudah tercampur bahan kimia yang lain sehingga sampel tidak tertarik scara sempurna.
  • Pengeringan sampel tidak menggunakan waterbath sehingga sampel yang didapatkan warnanya tidak terlalu pekat dan belum benar-benar kering.
  • Pembilasan benang wool yang tidak merata sehingga ada senyawa-senyawa lain atau zat warna yang tidak terserap oleh benang wol ikut teruji.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Harga Rf sampel tidak sama dengan harga Rf standar pemanis buatan Tartrazine.

2. Saran
  1. Lebih berhati-hati dalam memilih jajanan atau minuman yang beredar dipasaran yang memiliki warna yang mencolok.
LAMPIRAN

  1. Perhitungan pembuatan asam asetat 10%
10100×50=500100=5 ml →50 ml

  1. Perhitungan pembuatan amoniak 10%
10100×50=500100=5 ml →50 ml

  1. Perhitungan Rf pada eluen 1
Faktor Retensi ( Rf ) = Jarak yang ditempuh oleh senyawaJarak yang ditempuh oleh pelarut
Rf= 2.57.5=0.34

  1. Perhitungan Rf pada eluen 2
Faktor Retensi ( Rf ) = Jarak yang ditempuh oleh senyawaJarak yang ditempuh oleh pelarut
Rf= -2.56.5=-0.38

  1. Perhitungan Rf pada eluen 3
Faktor Retensi ( Rf ) = Jarak yang ditempuh oleh senyawaJarak yang ditempuh oleh pelarut

Rf= 26.5=0.31

Senin, 21 Oktober 2013

KITA ...


dari kiri : Azza, Silvia, Tika, Yasinta, Lutfia, Nilam .... :*

MAKALAH GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN


Makalah
Gametogensesis pada Tumbuhan




 
Oleh :
Sinta Hadiyati
Tika Rosalinda
Yasinta Dewi
XII-AK


SMKN 02 Batu
( State Vocational high School)
Jl. Raya Pandanrejo no 39A Kota Batu 


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas petunjuk dan limpahan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan   makalah yang berjudul gametogenesis pada tumbuhan  ini dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah  ini masih jauh dari kesempurnaan .Sehingga kritik dan saran dari rekan sejawat sangat diperlukan untuk dapat membangun di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah  ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua atau orang-orang yang membutuhkannya.
Batu,    Februari 2013
        
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lazimnya poduk-poduk akhir langsung dari meiosis tidak merupakan gamet atau spora yang telah berkembang sepenuhnya. Biasanya ada suatu periode pematangan yang menyusul meiosis. Pada tumbuhan, dibutuhkan satu atau beberapa pembelahan mitosis untuk menghasilkan spora-spora reproduktif, sedang pada hewan produk-produk meiosis berkembang langsung menjadi gamet melalui pertumbuhan dan/atau diferensiasi. Seluruh proses produksi gamet-gamet atau spora-spora matang dimana pembelahan meiosis merupakan bagian penting, disebut gametogenesis. 
Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis dibedakan menjadi 2, yaitu Spermatogenesis dan Oogenesis.
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma atau sel gamet jantan didalam alat kelamin jantan ( testis ), tepatnya berlangsung ditubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadotropin dan testosterone. Pada proses ini akan dihasilkan 4 sel spermatozoa, yang masing – masing bersifat haploid dan dilengkapi dengan bulu cambuk ( flagel ). Sedangkan Oogenesis merupakan proses pembentukan sel – sel gamet betina ( ovum ) didalam ovarium hewan. Pada hasil ini akan dihasilkan 4 sel telur tetapi hanya satu saja yang fungsional, sebab selnya mengandung plasma dan inti yang berkromosom tunggal, sedangkan 3 sel telur lainnya letal atau mengalami kematian sehingga tetap melekat pada salah satu kutub dan berubah menjadi sel kutub ( polosit ).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian gametogenesis
2. Untuk mengetahui gametogenesis pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
Gemetogenesis 
         Gametogenesis adalah proses diploid dan haploid yang mengalami pembelahan sel dan diferensiasi untuk membentuk gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus hidup biologis organisme, gametogenesis dapat terjadi pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel gametogen haploid. Contohnya, tanaman menghasilkan gamet melalui mitosis pada gametofit. Gametofit tumbuh dari spora haploid setelah meiosis spora .
Gametogenesis pada Tumbuhan
         Gametogenesis pada tumbuhan sangat bervariasi tergantung pada kelompok-kelompok utamanya. Yang akan dibahas di sini adalah gametogenesis pada angiosperma. Mikrosporogenesis adalah proses gametogenesis pada bagian jantan bunga (anter) yang menghasilkan spora-spora reproduktif yang disebut serbuk sari atau polen. Sebuah sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid pada anter mengalami pembelahan meiosis dan membentuk sepasang sel haploid pada pembelahan pertama. Pembelahan meiosis kedua menghasilkan sekumpulan empat mikrospora yang haploid. Setelah meiosis, masing-masing mikrospora mengalami pembelahan mitosis kromosom-kromosom tanpa disertai sitokinesis (kariokinesis). Produk dari kariokinesis pertama adlah sebuah sel yang mengandung dua nukleus haploid yang identik. Polen biasanya dilepas pada tahap ini. Saat perkecambahan atau germinasi polen, salah nukleus (atau set haploid kromosom) tersebut menjadi nukleus generatif dan membelah lagi melalui mitosis tanpa sitokinesis (kariokinesis II), sehingga terbentuk dua nukleus sperma. Nukleus satunya lagi yang tidak membelah menjadi nukleus tabung. Ketiga nukleus tersebut identik secara genetik. 
          
Megasporogenesis adalah proses gemetogenesis pada bagia betina bunga (ovarium) yang menghasilkan sel-sel reproduktif yang disebut kantung embrio. Sebuah sel induk megaspora (megasporosit) yang diploid dalam ovarium membelah melalui meiosis dan membentuk sepasang sel haploid pada pembelahan pertama. Pembelahan meiosis kedua menghasilkan empat megaspora haploid yang mengelompok secara linier. Setelah meiosis, tiga megaspora berdegenerasi. Megaspora yang tersisa mengalami tiga pembelahan mitosis kromosom tanpa diselingi sitokinesis (kariokinesis), menghasilkan sebuah sel besar dengan delapan nukleus haploid (kantung embrio yanng belum matang). Kantung embrio dikelilingi oleh jaringan material ovarium yang disebut integumen dan oleh megasporangium (nuselus). Pada salah satu ujung kantung, ada bukaan pada integumen (mikropil) yang akan dilalui oleh tabung polen yang melakukan penetrasi. Ketiga nukleus pada kantung mengorientasikam diri di dekat ujung tempat mikropil berada, dan dua dari tiga nukleus itu (sinergid) mensekresikan produk-produk yang menarik tabung polen. Nukleus ketiga berkembang menjadi sebuah nukleus sel telur. Sekelompok nukleus lainnya yang juga beranggotakan tiga buah nukleus bergerak ke ujung kantung yang berseberangan dengan mikropil dan berdegenerasi (antipodal). Kedua nukleus yang tersisa (nukleus polar) menyatu di dekat pusat kantung., membentuk sebuah nukleus fusi tunggal yang diploid. Kantung embrio yang matang (megagametofit) kini siap bagi fertilisasi
Gametogenesis pada Tumbuhan biji
Mikrosporogenesis 
            Pada bunga terdapat alat kelamin jantan yang berupa benang sari. Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari ( antera ). Didalam kepala sari dihasilkan mikrosporosit yang diploid. Mikrosporit ini akan membelah secara meiosis, menghasilkan dua mikrospora yang haploid. Selanjutnya masing – masing mikrospora membela lagi sehingga dihasilkan 4 mikrospora yang tetap mengelompok menjadi satu. Selanjutnya nucleus dari setiap mikrospora membelah menjadi dua nucleus haploid. Peristiwa ini disebut Kariokinesis. Nukleus yang satu disebut nucleus saluran serbuk sari, yang lain disebut nucleus generatif. Setelah serbuk sari terbentuk. Nucleus generatif akan membelah secara mitosis menghasilkan 2 nukleus sperma atau spermatogen. Sedangkan nucleus saluran serbuk sari tidak membelah, dengan demikian setiap serbuk sari yang masak akan memiliki tiga nucleus haploid yaitu satu nucleus saluran serbuk sari dan dua spermatogen. Spermatogen ini akan masak menjadi spermatozoid.
(diagram bunga)
Megasporogenesis 
           Sel telur atau ovum berasal dari sel induk atau megasporosi yang diploid. Sel ini terdapat dalam ovariumnatau bakal buah. Mula – mula megasporosit membelah meiosis menghasilkan dua sel haploid. Selanjutnya masing – masing sel haploid membelah sekali lagi, sehingga seluruhnya dihasilkan 4 megaspora yang haploid yang tersusun berderetan. Tiga megaspore akan mengalami degenerasi, sehingga mati. Sedangkan satu megaspore lainnya akan tetap hidup dan akan membelah meiosis menghasilkan 2 megaspora haploid. Masing – masing megaspore akan bergerak kearah kutub yang berlawanan yang satu akan menuju kalaza, sedangkan yang lainnya menuju ke mikropil. Selanjutnya masing – masing megaspora membelah 2 kali berurutan tanpa diikuti pembelahan sitoplasma sel, sehingga didalam sel tersebut terdapat delapan inti haploid. 
Sel besar tempat pembentukan megaspore ini disebut kandung lembaga muda, yang dilindungi oleh kulit yang pada salah satu ujungnya bercelah disebut mikropil. Mikropil ini merupan tempat masuknya saluran serbuk sari kedalam kandung lembaga. Selanjutnya satu inti yang dekat mikropil menuju ketengah kandung lembaga bergabung dengan satu inti yang berasal dari kalaza, membentuk megagametosit. Tiga inti yang tertinggal didaerah kalaza disebut antipoda akan mengalami degenerasi dan akan mati. Tiga inti yang berada didaerah mikropil, yang tengah menjadi sel telur ( ovum ), sedangkan pengapitnya disebut sinergid. Sinergid ini juga akan mengalami degenerasi dan mati. Setelah terbentuk ovom dan megagametosit, berarti kandung lembaga sudah masak dan siap dibuahi. 
Pada tumbuhan biji tertutup terjadi pembuahan ganda, Spermatozoid yang masuk kedalam kandung lembaga dari setiap buluh serbuk sari ada 2 buah, yang satu membuahi ovum menghasilkan zigot, sedangkan spermatozoid yang membuahi megagametosit, menghasilkan calon endosperma.
(bagan megasporangium)
         
(Bagan gametogenesis pada tumbuhan)
DAFTAR PUSTAKA
http://medicinestuffs.blogspot.com/2010/01/gametogenesis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gametogenesis
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/06/24/56/

TANAMAN OBAT 12 TEKNIK KIMIA



Tanaman Obat 12 Teknik Kimia

Nama Tanaman: Sambang Colok
1. Kegunaan : nyeri haid, susah berurine, radang rahim
Oleh : Alyfia Fabrisha R/ 01
2 Nama Tanaman:Kunyit putih
Kegunaan : mengatasi penyakit kanker, sakit perut,  mengecilkan rahim sesudah persalinan,  menyempitkan organ kewanitaan, mengurangi  lemak perut, menambah nafsu makan, menguatkan  syahwat, mengatasi gatal-gatal pada  vagina, gatal- gatal (pruiritis), luka, sesak napas  (asma), radang saluran napas (bronkitis), demam,  kembung dan masuk angin.
Oleh : Ari Mulyo L/02
3.  Nama Tanaman :Ekor Kucing
Kegunaan : disentri, radang usus,
perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan, cacingan, luka bakar,
tukak (ulkus) di kaki.
Oleh : Azza Rahmawati U/03
4.  Nama Tanaman :Senggani
Kegunaan : gangguan pencernaan makanan (dispepsi), disentribasiler, diare, hepatitis, keputihan (leukorea), sariawan, darah haid berlebihan, perdarahan Rahim diluar waktu haid, mimisan, berak darah (melena), wasir berdarah, radang dinding, pembuluh darah disertai pembekuan darah di dalam salurannya (tromboangitis), air susu ibu (ASI) tidak lancar, keracunan singkong, mabuk minuman keras, busung air, dan bisul. 
Olehh : Chulatul L/04
5.  Nama Tanaman :Cabe Jawa
Kegunaan : Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, ; Sukar buang air besar, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam,; Hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah, pencernaan terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:Rahim dingin, membersihkan rahim, badan lemah, ; Stroke, nyeri pinggang, kejang perut
Oleh : Dwi M Ramadhan/05
6.  Nama Tanaman : Kumis Kucing
Kegunaan : Mengobati kencing batu (menghancurkan batu-batu ginjal), Untuk melancarkan air kencing, Mengobati sakit pinggang,  Mengobati darah tinggi, Mengobati diabetes militus
Oleh : Febriani Indah /06
7.  Nama Tanaman :Pecut Kuda
Kegunaan : pembersih darah, anti radang dan peluruh kencing (diuretik).Infeksi dan batu saluran kencing, Sakit tenggorokan karena radang (faringitis), batuk, Rematik, haid tidak teratur.
Oleh : Lailatul K/07
8.  Nama Tanaman :Daun Salam
Kegunaan :  UntukMengobati Penyakit diare, Untuk Mengobatis akit maag, Menurunkan tekanan darah tinggi
Oleh: Lutfia Anik/ 08
9.  Nama Tanaman : Tikal Balung
Kegunaan : mengobati sakit lambung, reumatik, sakit sifilis, wasir, nyeri syaraf,penyakit kulit, kusta. 
Oleh : Mifta Amalia/ 09
10.  Nama Tanaman : Menthol
Kegunaan : Sistem pencernaan, Mual dan sakit kepala, Gangguan pernapasan, Asma, Perawatan kulit, Kesehatan mulut, Kanker
Oleh : Shinta Silir/ 10
11.  Nama Tanaman : Lavender
Kegunaan :Sebagai  aroma terapi.
Bahan untuk kecantikan, seperti sabun, shampoo, dan  lotion.Untuk membantu menyuburkan rambut.Untuk melembabkan kulits ensitive.Untuk meredakan peradangan jerawat.Sebagai bahan wewangian pengusir nyamuk.Sebagai salah satu bahan parfum., ,Bisa digunakans ebagai scrub., Untuk mengatasi luka yang terbakar atau teriritasi.
Oleh : Silvia Indriani/ 11
12.  Nama Tanaman :Iler
 Kegunaan : Sakit Mata Merah, Luka, Bisul, Abses, maupun Borok, Sembelit, Mengatasi Cacing Gelang, Obat Tetes Radang Telinga, Keputihan dan gangguan pencernaan, Sakit Perut, Demam dan sembelit, Diabetes Melitus, Datang Bulan Terlambat, Habis bersalin, Radang usus, Untuk diminum pada hari terakhir haid (membersihkan), Ambeien.
Oleh : Singgih Dwi/ 12
13. Nama Tanaman :Sambang darah
Kegunaan : obat disenri, obat luka berdarah, obat muntah darah, obat pendarahan haid, obat pndarahan setelah bersalin.
Oleh : Sinta Hadiyati/ 13
14.  Nama Tanaman :Lidah Buaya
Kegunaan :Mengurangi ketombe, detoksifikasi, perawatan kulit, diabetes, luka bakar, kekebalan.
Oleh : Tika Rosalinda / 14
15. Nama Tanaman :Inggu
Kegunaan : Demam, influenza, batuk, radang paru, ayan (epilepsi), hepatitis; Kejang pada anak, kecikutan (singultus, hiccup), kolik, cacingan,; Histeri (hysteria), nyeri ulu hati, nyeri dada dan hernia, bisul,; Haid tidak teratur, tidak dating haid (amenorrrhea),; Radang kulit bernanah, mema rakibat benturan benda keras, ; Gigitan ular berbisa dan serangga, Keracunan obat atau racun,; Pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa),; Radang vena (flebitis)
Oleh : Yasinta Dewi/15